PERAIRAN LAUT (JENIS LAUT, KEDALAMAN LAUT, GERAKAN AIR LAUT dan MINERAL LAUT)

  

Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugas-tugas yang terdapat di dalamnya diharapkan Anda dapat:
1. menyebutkan penggolongan jenis laut;
2. menjelaskan cara-cara mengukur kedalaman laut;
3. menjelaskan gerakan-gerakan air laut;
4. menjelaskan manfaat gerakan air laut; dan
5. mengelompokkan mineral perairan laut dan manfaatnya.


Anda telah mempelajari perairan darat, mari kita lanjutkan dengan mempelajari perairan laut. Pernahkah Anda melihat atau tamasya ke daerah pantai? Kalau pernah coba Anda ingat-ingat bagaimana rasa airnya? Asin bukan? Laut/lautan memang merupakan bagian dari permukaan bumi yang airnya memiliki kadar garam yang tinggi, sehingga air laut rasanya asin. Permukaan bumi yang luasnya diperkirakan mencapai 510 km2, ternyata hampir 2/3 bagiannya (71% nya) tertutup oleh laut dan hanya 1/3 nya saja yang berupa daratan.
Jenis Laut
Ada beberapa jenis laut, menurut cara terjadinya kita mengenal adanya laut Transgresi, laut Ingresi dan laut Regresi.
  1. Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.
  2. Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang.
    Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).
  3. Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa.
Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan laut pedalaman.
  1. Laut tepi (laut pinggir), adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.
  2. Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara benua-benua. Lautnya dalam dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya laut Tengah di antara benua Afrika-Asia dan Eropa, laut Es Utara di antara benua Asia dengan Amerika dan lain-lain.
  3. Laut pedalaman, adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati.
Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.
  1. Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut.
  2. Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau.
  3. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.
  4. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.
Untuk lebih memahami penjelasan di atas perhatikan gambar berikut ini.
Gambar 15. Zone (wilayah) laut (Makmur Tanujaya, p.272).
Keterangan: Beri warna berbeda untuk tiap zona
Setelah Anda memahami berbagai jenis laut marilah kita lanjutkan membahas cara mengukur kedalaman laut.
Cara Mengukur Kedalaman Laut
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur kedalaman laut yaitu dengan menggunakan teknik bandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading.
a.
Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading)
Teknik ini ditempuh dengan menggunakan tali panjang yang ujungnya diikat dengan bandul timah sebagai pemberat. Dari sebuah kapal tali diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut. Selanjutnya panjang tali diukur dan itulah kedalaman laut. Cara ini sebenarnya tidak begitu tepat karena tali tidak bisa tegak lurus akibat pengaruh arus laut. Di samping itu kadang-kadang bandul tidak sampai ke dasar laut karena tersangkut karang. Cara ini juga memerlukan waktu lama. Namun demikian cara ini memiliki kelebihan yaitu dapat mengetahui jenis batuan di dasar laut, suhu dan juga mengetahui apakah di dasar laut masih terdapat organisme yang bisa hidup.

b.
Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading
Penggunaan teknik ini didasarkan pada hukum fisika tentang perambatan dan peantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi yang dikeluarkan dari sebuah peralatan yang dipasang di dasar kapal memiliki kecepatan merambat rata-rata 1600 meter per detik sampai membentur dasar laut. Setelah membentur dasar laut bunyi dipantulkan dalam bentuk gema dan ditangkap melalui sebuah peralatan yang juga dipasang di dasar kapal. Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan dan pemantulan dapat diterjemahkan sebagai kedalaman laut. Cara ini dianggap lebih praktis, cepat dan akurat. Namun kita tidak dapat memperoleh informasi tentang suhu, jenis batuan dan tanda-tanda kehidupan di dasar laut.
Gambar 16. Bandul Timah untuk Mengukur Kedalaman Laut. (Tim Geografi, Yudistiro, P. 98)
Rumus untuk mencari kedalaman laut melalui teknik gema duga adalah sebagai berikut:
di mana d = kedalaman laut, V = kecepatan suara dalam laut dan t = waktu
Jadi misalnya diketahui waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik (t) ada 4 detik dan kecepatan suara dalam laut (V) = 1600 m/detik, maka kedalaman laut dapat dihitung sebagai berikut:
Jadi kedalaman laut adalah 3200 m.
Gambar 17. Pengukuran kedalaman laut dengan Teknik Gema Duga (Tim Geografi, Yudistiro, P. 98)
Bagaimana, tidak sulit bukan memahami uraian materi tersebut di atas, kalau masih ada kesulitan silahkan Anda berdiskusi dengan teman-temanmu atau bertanya pada Guru Pamong atau Guru Binamu. Marilah kita lanjutkan membahas materi lain yaitu tentang Gerakan air laut.

Gerakan Air Laut
Ada tiga hal yang akan kita bahas sehubungan dengan gerakan air laut ini yaitu arus laut, gelombang laut dan pasang surut air laut.
a.
Arus Laut => Buat animasi : keterangan ada pada hal 26
Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerakan ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.
Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan arus dingin. Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang dilalui. Sedangkan arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya.
b.
Gelombang Laut
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut:
Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
  1. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.
  2. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang.
  3. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan sering disebut dengan gelombang “tsunami”. Contohnya ketika gunung Krakatau meletus pada tahun 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan banyak kerugian.
Sebelum kita lanjutkan ke materi lain coba Anda simpulkan apa perbedaan arus laut dengan gelombang laut.

Sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut: secara mudah dapat dikatakan arus merupakan derasnya aliran air laut, baik aliran naik turun (vertikal) maupun aliran mendatar (horizontal). Sedangkan gelombang merupakan gerakan naik turunnya air laut. Tititk tertinggi pada gerakan naik disebut puncak gelombang sedangkan titik terendah pada gerakan menurun disebut lembah gelombang.
Keterangan : Gambar dengan garis saja
c.
Pasang Surut (Ocean Tide)
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi:
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar/jauh jaraknya makin kecil daya tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada ke jarak bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.
Ada dua macam pasang surut.
1.
Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal tersebut posisi Bumi - Bulan - Matahari berada satu garis (konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar. Sedangkan permukaan bumi yang tidak menghadap ke bulan mengalami pasang surut besar
Gambar 18.a. Pasang Purnama (Bumi-Bulan-Matahari sejajar pada satu garis lurus pada saat bulan baru).
Gambar 18.b. Pasang Purnama (Bulan-Bumi-Matahari sejajar pada satu garis lurus pada saat bulan purnama).

2.
Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan psang surut terendah (kecil). Pasang kecil terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi Matahari-Bulan-Bumi membentuk sudut 90°. Gaya tarik Bulan dan Matahari terhadap Bumi berlawanan arah sehingga kekuatannya menjadi berkurang (saling melemahkan) dan terjadilah pasang terendah (rendah).
Gambar 19. Pasang Perbani (Bumi-Bulan-Matahari berada dalam posisi sudut 90°)
Terjadinya peristiwa pasang surut permukaan air laut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: untuk kepentingan penelitian, usaha pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi listrik, usaha pertanian lahan pasang surut.
 
Pemanfaatan Gerakan Air Laut dalam Kehidupan
Jika Anda sedang di tepi pantai atau sedang berlayar, amatilah air laut, di sana Anda akan melihat bahwa air laut tidaklah diam. Banyak hal yang mempengaruhi gerakan air laut, salah satu di antaranya yang paling penting adalah gerakan angin. Air akan bergerak sesuai arah angin. Gerakan air laut sebenarnya salah satu anugerah yang dapat kita manfaatkan. Dalam kehidupan kita gerakan air laut antara lain dapat dimanfaatkan untuk keperluan pelayaran, perikanan, energi (pembangkit tenaga listrik), pertanian laut dan pariwisata.

a.
Pelayaran

Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang pelayaran terutama kapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar sekalipun pada prinsipnya dalam perjalanan pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak maupun arus sehingga informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan.
b.
Perikanan
Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton). Tempat-tempat yang banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.
c.
Energi (pembangkit tenaga listrik)
Belanda dan Perancis merupakan contoh negara yang telah memanfaatkan gerakan air laut sebagai sumber energi (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik). Sedangkan di Indonesia hal ini masih dalam tahap uji coba. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah Belanda kini sedang melakukan uji coba membangun proyek pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan gerakan air laut di selat Bali.
d.
Pertanian Laut
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani yang bergerak di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang melakukan usaha di bidang pertanian laut (seperti budidaya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan lain-lain), kalau tidak memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air laut sehingga mengalami gagal panen.
e.
Pariwisata

Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain yang banyak memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh para wisatawan. Olahraga selancar angin misalnya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar.
Mineral Perairan Laut dan Pemanfaatannya
Banyak mineral yang terdapat di perairan laut yang dapat kita manfaatkan misalnya garam, minyak bumi, kapur, fosfat, kalsium karbonat dan lain-lain.
a.
Garam
Sebagaimana kita ketahui garam merupakan salah satu mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Pengambilan garam dilakukan dengan cara mengeringkan air laut.
b.
Minyak bumi
Selain di darat, minyak bumi juga ditemukan di dasar laut, misalnya ladang minyak di celah Timor, laut Natuna, laut Cina Selatan dan lain-lain.
c.
Kapur atau Gamping
Batu kapur banyak kita temukan tersebar di dasar laut dangkal. Batu kapur merupakan bahan baku dalam industri semen, alat tulis, gula, gelas dan lain-lain. Selain itu batu kapur juga diperlukan sebagai bahan bangunan.
d.
Fosfat
Binatang-binatang laut seperti ikan, udang, algae, teripang, kerang, mutiara dan lain-lain yang hidup di terumbu-terumbu karang secara alami akan mengalami siklus biologi. Sisa-sisa kehidupan dari hasil siklus tersebut merupakan bahan fosfat yang sangat diperlukan sebagai bahan dasar industri pupuk.
e.
Kalsium karbonat
Kalsium karbonat diperlukan sebagai bahan pembuatan potas. Kalsium karbonat diperoleh dari rumput laut
Apakah Anda telah merasa paham terhadap uraian materi pada kegiatan ini? Jika ya, silahkan Anda mengerjakan tes akhir kegiatan berikut ini pada buku latihanmu.



LATIHAN KEGIATAN 3
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menuliskan salah satu huruf di depan jawaban yang paling tepat.
  1. Laut transgressi adalah laut yang mengalami ....
    a. penyusutan
    b. perluasan
    c. penurunan
    d. pemanasan
  2. Laut ingressi terjadi karena ....
    a. Penurunan tanah di dasar laut.
    b. Perluasan permukaan laut.
    c. Pencairan es di zaman glassial.
    d. Penyempitan permukaan laut.
  3. Palung laut yang terdalam di dunia adalah palung ....
    a. Mindanau
    b. Sunda
    c. Jepang
    d. Mariana.
  4. Laut Cina Selatan merupakan contoh laut jenis ....
    a. Pedalaman
    b. Pertengahan
    c. Regresi
    d. Tepi.
  5. Sedangkan laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati merupakan contoh laut jenis ....
    a. Pinggir
    b. Transgressi
    c. Pedalaman
    d. Ingressi.
  6. Daerah pesisir termasuk zona ....
    a. Lithoral
    b. Neritic
    c. Bathyal
    d. Abyssal.
  7. Wilayah terdalam dari laut disebut zona ....
    a. Lithoral
    b. Neritic
    c. Bathyal
    d. Abyssal.
  8. Pengukuran kedalaman laut dengan menggunakan sinyal suara disebut teknik ....
    a. Gema duga/Echosounder/Echoloading
    b. Gema duga
    c. Echosounder
    d. Echoloading.
  9. Keuntungan mengukur kedalaman laut dengan menggunakan teknik bandul timah hitam adalah ....
    a. praktis
    b. mengetahui jenis batuan yang ada di dasar laut
    c. cepat
    d. akurat.
  10. Gelombang besar yang banyak menimbulkan korban (tsunami) biasanya disebabkan oleh ....
    a. angin
    b. pantai yang curam
    c. gempa
    d. badai.
  11. Pasang surutnya air laut disebabkan oleh ....
    a. daya tarik bulan
    b. daya tarik matahari
    c. jenis organisme laut
    d. daya tarik bulan dan matahari.
  12. Pasang perbani termasuk pasang surut jenis ....
    a. kecil
    b. sedang
    c. besar
    d. rata-rata.
  13. Pasang purnama terjadi pada saat ....
    a. bulan purnama
    b. bulan baru
    c. bulan purnama dan baru
    d. pertengahan bulan.
  14. Terjadinya pasang surut permukaan laut dapat dimanfaatkan dalam usaha....
    a. perikanan
    b. olahraga selam
    c. olahraga kano
    d. selancar.
15. Minyak bumi dasar laut dapat ditemukan di ....
a. Samudera Hindia
b. Laut Sulawesi
c. Laut Natuna
d. Selat Makasar.