>>Tujuan : Setelah membaca kegiatan belajar ini, Anda diharap
1.
menganalisis dinamika unsur-unsur
cuaca dan iklim (penyinaran, suhu, angin, awan, kelembaban, curah
hujan); dan
2.
melakukan percobaan dalam mengukur
suhu.
Apakah
Anda bisa membedakan antara cuaca dengan iklim? Untuk mengetahuinya cobalah
Anda simak pernyataan ini “Hari ini sangat cerah”, dan “Bulan bulan belakangan
ini tidak tampak turun hujan, sehingga dimana-mana terjadi kekeringan”. Nah
bisakah Anda membedakan pernyataan tersebut? Pernyataan yang pertama
menunjukkan saat itu juga, waktunya sangat singkat. Dan saya percaya Anda
pasti bisa menjawab bahwa pernyataan pertama adalah menunjukkan “cuaca” dan
pernyataan yang kedua, karena waktunya sangat lama/panjang, hal itu
menunjukkan “iklim”. Benarkah demikian? Untuk mengetahuinya marilah kita
bahas bersama-sama tentang cuaca dan iklim serta unsur-unsurnya. A.
Pengertian Cuaca dan Iklim Cuaca
adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang
relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari
gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja.
Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa
berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di Indonesia keadaan
cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan
cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen
Perhubungan. Untuk negara negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah
diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat). Iklim adalah keadaan cuaca
rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu
yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Matahari
adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang
menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya
distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara,
pegunungan, arus laut dan badai.Perlu Anda ketahui bahwa ilmu yang
mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang
mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi
B.
Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim, yaitu suhu udara, tekanan
udara, kelembaban udara dan curah hujan.
1.
Suhu
Udara
Suhu
udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu
udara atau derajat panas disebut thermometer
Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan
Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalahdi
daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin.
Di
lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika
ketinggian bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100
meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6o C. Penurunan
suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada
udara kering, besar lapse rate adalah 1o C. Faktor-faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
a.
Lama penyinaran matahari.
b.
Sudut datang sinar matahari.
c.
Relief permukaan bumi.
d.
Banyak sedikitnya awan.
e
Perbedaan letak lintang.
Untuk
mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui
h = tinggi tempat (x) Contoh:
Temperatur permukaan laut = 27o C. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia).
Tanya: Berapa temperatur rata rata kota
X? Jawab:
Matahari
merupakan sumber panas. Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses
pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung.
a.
Pemanasan
secara langsung
Pemanasan
secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai berikut:
1)
Proses absorbsi
adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari,
misalnya sinar gama, sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap
radiasi matahari tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan
debu.
2)
Proses refleksi
adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi
dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan,
dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3)
Proses difusi
Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar
gelombang pendek biru dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini
menyebabkan langit berwarna biru.
b.
Pemanasan
tidak langsung
Pemanasan
tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:
1)
Konduksi adalah
pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian
lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
2)
Konveksi adalah
pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3)
Adveksi adalah
pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
4)
Turbulensi
adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan
berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali
ke atmosfer.
Untuk lebih
jelasnya, perhatikan gambar 4 berikut.
Gambar 4.
Pengaruh atmosfer terhadap energi panas matahari. (Konsep Dasar Indraja
dan Pengolahan Citra, Bakosurtanal, 1995)
Di Indonesia, keadaan suhu udara
relatif bervariasi. Data rata-rata suhu udara di beberapa kota
di Indonesia,
dapat Anda lihat pada tabel 2.
Tabel 2. Rata-rata suhu udara di
beberapa kota di Indonesia.
Rata-rata suhu tahunan, di
Indonesia sekitar 26,80 C. Dalam peta, daerah daerah yang suhu
udaranya sama dihubungkan dengan garis isotherm.
2.
Tekanan
Udara
Kepadatan
udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun mempunyai berat dan
tekanan. Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan menggunakan barometer.
Orang pertama yang mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat
yang digunakannya adalah barometer raksa.
Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara
dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah apabila
semakin tinggi dari permukaan laut.
Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).
1 mb = 3/4 mm tekanan air raksa
(t.a.r)
atau
1.013 mb = 76 cm t.a.r = 1 atmosfer
Garis
pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut
isobar. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan
udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara. Daerah
yang banyak menerima panas matahari, udaranya akan mengembang dan naik. Oleh
karena itu, daerah tersebut bertekanan udara rendah. Ditempat lain terdapat
tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan
angin. ANGIN Angin
adalah udara yang bergerak. Ada
tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:
• Kekuatan angin
• Arah angin
• Kecepatan angin
a.
Kekuatan
Angin
Menurut
hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient
barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan
tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km).
Gambar 5. Kekuatan angin A dan P
terletak pada isobar 1000 mb. B dan Q pada isobar 990 mb. JarakAB = 80 km, JarakPQ =
150 km.
Jadi
angin yang bertiup dari A ke B lebih kuat daripada angin yang bertiup dari P
ke Q.
b.
Arah
Angin
Satuan
yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat.
1 derajat untuk angin arah dari Utara.
90 derajat untuk angin arah dari Timur.
180 derajat untuk angin arah dari Selatan.
270 derajat untuk angin arah dari Barat. Angin
menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana angin itu bergerak.
Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi
(maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum), di belahan bumi utara
berbelok ke kanan sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri. Arah
angin dipengaruhi oleh tiga faktor:
1) Gradient barometrik
2) Rotasi bumi
3) Kekuatan yang menahan (rintangan) Makin
besar gradient barometrik, makin besar pula kekuatannya. Angin yang besar
kekuatannya makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi, dengan bentuk bumi yang
bulat, menyebabkan pembelokan arah angin. Pembelokan angin di ekuator sama
dengan 0 (nol). Makin ke arah kutub pembelokannya makin besar. Pembelokan
angin yang mencapai 90o sehingga sejajar dengan garis isobar disebut angin
geotropik. Hal ini banyak terjadi di daerah beriklim sedang di
atas samudra.
Kekuatan yang menahan dapat membelokan arah angin. Sebagai contoh, pada saat
melalui gunung, angin akan berbelok ke arah kiri, ke kanan atau ke atas.
c
Kecepatan
angin
Atmosfer
ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara mempunyai kecepatan gerak ke
arah timur, sesuai dengan arah rotasi bumi. Kecepatan gerak tersebut disebut
kecepatan linier. Bentuk bumi yng bulat ini menyebabkan kecepatan linier
makin kecil jika makin dekat ke arah kutub. Lihat tabel 3. Alat yang
digunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer.
Tabel 3. Hubungan antara lintang
tempat dan kecepatan linier.
Sistem
Angin
1)
Angin Passat
Angin
passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik
menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Lihat gambar 6:
a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di
sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di
daerah tropis selalu tinggi, maka massa
udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan
kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik
(DKAT).
DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini,
wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini
dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
2)
Angin Anti Passat
Udara
di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah
maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara
disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut
Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o -
30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal
sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan
permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun
di Saudi Arabia, Gurun
Sahara (Afrika), dan gurun di Australia. Di
daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat daerah
“teduh subtropik”yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada
angin. Sedangkan di daerah ekuator antara
10o LU - 10o LS terdapat juga daerah tenang yang
disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”
Gambar 6.
Sirkulasi Angin.
3)
Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum
subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah
sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi
Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi
Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang
60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh
pelaut-pelaut disebut roaring
forties.
4)
Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi
terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah
angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS).
Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena
berasal dari daerah kutub.
5)
Angin Muson (Monsun)
Angin
muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah
tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering
dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan,
sehingga benua Australia
lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia.
Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi)
sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat
tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari
benua Asia ke benua Australia.
Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi
Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini
melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air,
sehingga pada umumnya di Indonesia
terjadi Musim Penghujan. Musim
penghujan meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, hanya saja
persebarannya tidak merata. Makin ke Timur curah hujan makin berkurang
karena kandungan uap airnya makin sedikit. Pada
bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langit Utara, sehingga
benua Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di Asia
terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara
tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia
menuju Asia. Di Indonesia, terjadi angin musim timur di
belahan bumi Selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi Utara. Oleh
karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung
uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera,
Sulawesi Tenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya. Lihat gambar 7. Antara
kedua musim tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan), yaitu:
Musim Kemareng
yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yang
merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun
ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak
teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Angin
Lokal Di
samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal (setempat) yaitu
sebagai berikut:
1.
Angin darat dan angin laut
Angin
ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima
panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat, disebut
angin laut .Sebaliknya, pada malam hari daratan
lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan
maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut,
disebut angin darat.
2.
Angin
lembah dan angin gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih
cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka
(bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin
lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah
menjadi angin gunung.
3.
Angin
Jatuh
yang sifatnya kering dan panas
Angin Jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya
kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini
banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin
Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu
di Sulawesi Selatan).
3.
Kelembaban
Udara
Di
udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra (sumber yang
utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai,
tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap
air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin lembablah udara tersebut.
Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan hygrometer atau psychrometer. Ada dua
macam kelembaban udara:
1)
Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air
yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram
uap air dalam 1 m³ udara.
2)
Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah
uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum
yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan
dinyatakan dalam persen (%).
Contoh:
Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap air
(basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya
pada suhu 20o C = 20 gram.
Jadi kelembaban relatif udara itu =
4.
Curah
Hujan
Curah
hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu
tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge. Curah
hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.
Curah
hujan yang jatuh di wilayah Indonesia
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
- bentuk medan/topografi
- arah lereng medan
- arah angin yang sejajar dengan garis pantai
- jarak perjalanan angin di atas medan
datar Hujan
ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan
dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut Isohyet. Klasifikasi
hujan
a.
Berdasarkan
ukuran butirannya ,hujan dibedakan menjadi:
1)
hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya
kurang dari 0,5 mm;
2)
hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es
yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku;
3)
hujan batu es, merupakan curahan batu es yang
turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik
beku; dan
4)
hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun
dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya
kurang lebih 7 mm.
b.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan
atas:
1)
Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan
oleh pertemuan dua massa
udara yang berbeda temperaturnya. Massa
udara panas/lembab bertemu dengan massa
udara dingin/padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan. Lihat
gambar 9.
Gambar 9. Hujan Frontal.
2)
Hujan
Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis
Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan
tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o
LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi
menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat
pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan.
Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau
hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan
terjadi pada waktu matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat di
daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.
Lihat gambar 10.
Gambar 10. Hujan Zenithal atau Hujan Tropis
3)
Hujan
Orografis/Hujan Naik Pegunungan
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki
lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi
kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuh
pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lereng
sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan
hujan. Lihat gambar 11.
Gambar 10. Hujan Orografis,
5.
Awan
Awan
ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena
adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang
menempel di permukaan bumi disebut kabut.
a.
Menurut morfologinya
(bentuknya)
Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1)
Awan Commulus yaitu awan
yang bentuknya bergumpal-gumpal (bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.
2)
Awan
Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar
luas sehingga dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan
stratus adalah awan yang rendah dan luas.
3)
Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri
yang halus dan berserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat
kristal es tapi tidak dapat menimbulkan hujan.
b
Berdasarkan
ketinggiannya
Berdasarkan ketinggiannya, awan dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu:
1)
Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena
tingginya selalu terdiri dari kristal-kristal es.
awan yang bergumpal gumpal luas dan sebagian
telah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut.
PETUNJUK
A.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling
tepat!
1. Di bawah ini terdapat faktor-faktor pembentuk cuaca dan iklim, kecuali
A.
curah
hujan
B.
tekanan
udara
C.
kelembaban
udara
D.
lapisan
udara
E.
suhu
udara
2.
Ilmu pengetahuan yang mempelajari iklim disebut ....
A.
geomorfologi
B.
klimatologi
C.
meteorologi
D.
astronomi
E.
petrologi
3.
Jika garis di atas terdapat pada peta, garis itu disebut ....
A.
homoseista
B.
isoseista
C.
isotherm
D.
ishobar
E.
ishibath
4.
Cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan
panas merupakan sifat dari....
A.
daratan
B.
angin
C.
gas
D.
kayu
E.
lautan
5.
Angin
laut akan terjadi pada ....
A.
pagi-pagi
B.
siang
hari
C.
petang
hari
D.
malam
hari
E.
siang
dan malam
6.
Udara
yang lembab absolutnya 17,2 gram dan lembab maksimumnya 24 gram akan
mempunyai kelembaban relatif sebesar ….
A.
92,67%
B.
87,22%
C.
76.67%
D.
74,33%
E.
71,67%
7.
Arah
angin yang terdapat pada suatu tempat akan mengikuti ....
A.
Hukum
Boys Ballot
B.
Hukum
Gravitasi
C.
Hukum
Kepler
D.
Hukum
Boyle
E.
Hukum
Laska
8.
Hujan
yang terjadi karena uap air naik secara vertikal disebut ....
A.
hujan
muson
B.
hujan
frontal
C.
hujan
siklon
D.
hujan
orografis
E.
hujan
konveksi
9.
Angin
yang selalu bertiup menuju daerah ekuator disebut ....
A.
angin
siklon
B.
angin
muson
C.
angin
barat
D.
angin
passat
E.
angin
anti passat
10.
Suhu
harian adalah ....
A.
suhu
rata-rata harian dalam satu minggu
B.
suhu
tertinggi dalam satu hari
C.
suhu
terendah dalam satu hari
D.
suhu
rata rata selama 24 jam
E.
perubahan
suhu selama 24 jam
B.
Kerja
Praktek:
Ukurlah
suhu di sekitar rumahmu pada pagi, siang dan sore. Lakukan selama seminggu
dan buat laporannya. Berikan pada Guru Bina untuk penilaian psychomotor.
0 Komentar