PENDAHULUAN


Pada modul sebelumnya Anda telah mempelajari materi tentang Lahan Potensial dan Lahan Kritis, selamat atas keberhasilan Anda dalam mempelajari modul tersebut. Modul yang sedang Anda pelajari ini merupakan rangkaian modul berikutnya. Melalui modul ini Anda diminta untuk mempelajari materi tentang Perairan Darat dan Laut.
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat menjelaskan keanekaragaman lingkungan perairan sebagai penunjang kehidupan. Secara lebih rinci tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari modul ini ialah Anda dapat menyebutkan/menjelaskan: pengertian hidrosfer, pengertian perairan darat, jenis dan persebaran danau, jenis-jenis rawa, jenis-jenis air tanah, jenis-jenis sungai, bagian-bagian sungai beserta cirinya, gejala-gejala alam yang terjadi bila Daerah Aliran Sungai (DAS) rusak, pemanfaatan perairan darat, penggolongan jenis laut, cara mengukur kedalaman laut, gerakan-gerakan air laut, mineral perairan laut dan manfaatnya, organisme laut dan pemanfaatannya, pemanfaatan gerakan air laut dalam kehidupan, permasalahan dalam pemanfaatan laut dan pembagian wilayah perairan laut di Indonesia.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, dalam modul ini Anda akan mempelajari tentang materi yang berhubungan dengan perairan darat dan perairan laut. Materi perairan darat yang meliputi: pengertian hidrosfer, pengertian perairan darat, jenis dan persebaran danau, jenis-jenis rawa, jenis-jenis air tanah, jenis-jenis sungai, bagian-bagian sungai beserta cirinya, gejala-gejala alam yang terjadi bila Daerah Aliran Sungai (DAS) rusak, pemanfaatan perairan darat. Sedangkan perairan laut meliputi: penggolongan jenis laut, cara mengukur kedalaman laut, gerakan-gerakan air laut, mineral perairan laut dan manfaatanya, organisme laut dan pemanfaatannya, pemanfaatan gerakan air laut dalam kehidupan, permasalahan dalam pemanfaatan laut dan pembagian wilayah perairan laut di Indonesia.
Materi tersebut di atas akan banyak manfaatnya bagi kehidupan Anda terutama dalam keikutsertaan Anda dalam menjaga kelestarian lingkungan atau jika Anda nanti bekerja atau menggeluti profesi bidang perairan dan kelautan, maka materi tersebut akan sangat Anda perlukan dalam menekuni profesi Anda.
PetunjukBelajar
Modul ini disusun sedemikian rupa, agar Anda dapat mempelajari secara mandiri. Kami yakin kalau sungguh-sungguh Anda akan dapat mempelajari modul ini dengan baik. Oleh karena itu untuk mempelajari modul ini hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Berdo’alah minta kepada Allah swt. agar Anda diberi rahmat dan kekuatan untuk dapat memahami materi pelajaran yang terdapat dalam modul ini.
  2. Di samping mempelajari modul, Anda dianjurkan untuk membaca buku-buku Geografi SMU lainnya yang membicarakan tentang Perairan Darat dan Laut.
  3. Baca baik-baik dan pahami tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari modul ini.
  4. Pelajari materi secara berurutan, dimulai dari kegiatan 1 menyusul kegiatan 2 dan seterusnya. Karena materi yang dibahas pada kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang dibahas pada kegiatan berikutnya.
  5. Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap kegiatan.
  6. Setelah selesai mempelajari satu kegiatan Anda diminta untuk mengerjakan tugas. Kerjakan tugas dengan baik. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitnya 75% jawaban Anda benar, sehingga Anda dipersilahkan untuk mempelajari kegiatan berikutnya. Kunci jawaban untuk setiap kegiatan ada di halaman belakang modul ini. Silahkan Anda mencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban. Namun jika Anda belum berhasil silahkan Anda pelajari sekali lagi.
  7. Jangan sekali-kali melihat kunci jawaban sebelum Anda mengerjakan tugas.
  8. Setelah semua kegiatan dipelajari dan semua tugas dapat Anda kerjakan dengan benar, kemudian tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi seperti yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran? Bila jawabannya belum, pelajari sekali lagi bagian mana yang belum Anda kuasai tersebut. Bila Anda telah menguasai seluruh materi yang ada, mintalah pada Guru Bina Anda Tes Akhir Modul (TAM).
  9. Kerjakan TAM dengan tenang dan baik.
  10. Anda dikatakan berhasil jika memperoleh nilai sedikitnya 75 atau lebih, dengan demikian Anda diperbolehkan mempelajari modul berikutnya.


PERAIRAN DARAT (HIDROSFER, DANAU, RAWA dan AIR TANAH)


Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugas-tugas yang terdapat di dalamnya diharapkan Anda dapat:
1. menjelaskan pengertian hidrosfer;
2. menjelaskan pengertian perairan darat;
3. menyebutkan jenis dan persebaran danau;
4. menjelaskan jenis-jenis rawa; dan
5. menjelaskan jenis-jenis air tanah.


Hidrosfer
Pernahkah Anda perhatikan berbagai macam air yang ada di sekitar Anda? Di sana Anda akan melihat air sumur, air ledeng (PAM), air sungai, air hujan, air rawa, air danau, air laut, air es dan lain-lain. Coba sekarang Anda jawab mana yang lebih luas, apakah permukaan bumi kita ini lebih banyak ditutup oleh air atau daratan?
Jika jawabanmu air lebih luas dari pada daratan, maka jawabanmu benar. Memang bumi tempat tinggal kita ini merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang sebagian besar permukaannya tertutup oleh air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yang ada di darat maupun yang ada di laut. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi kita ini disebut hidrosfer. Nah sekali lagi Anda ingat yang dimaksud dengan hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi membentuk samudera, laut, rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap dan lain-lain. Air yang terdapat di permukaan bumi dapat berbentuk padat (seperti es, gletser), berbentuk air (seperti air sungai, air danau, air laut), dan berbentuk gas (seperti awan dan uap di udara/atmosfer). Perlu juga Anda ketahui bahwa jumlah air di bumi ini tetap, akibat adanya sinar matahari terjadi siklus (daur) air. Proses terjadinya siklus air dapat Anda pelajari melalui uraian berikut:
a.
Siklus air kecil
Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut/lautan menguap, membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,5°C). Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan).

Gambar 1. Siklus air kecil (Tim MGMP DKI hlm. 135).

Uap air berubah menjadi butir-butir air terkumpul menjadi awan atau mendung dan akhirnya jatuh ke permukaan laut/lautan sebagai hujan.
b.
Siklus air sedang
Uap air yang berasal dari laut/lautan ditiup angin bergerak sampai di atas daratan bergabung dengan uap air yang berasal dari sungai, danau, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Setelah mencapai ketinggian tertentu uap air berkondensasi membentuk butir-butir air terkumpul menjadi awan dan jatuh di atas daratan sebagai hujan.

Gambar 2. Siklus air sedang (Tim MGMP DKI hlm. 135).

Air hujan yang jatuh di daratan mengalir kembali ke laut melalui sungai, permukaan tanah dan melalui resapan di dalam tanah.

c.
Siklus air besar
Uap air yang berasal dari laut/lautan setelah sampai di atas daratan karena dibawa angin bergabung dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, rawa, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Uap yang telah bergabung tersebut tidak saja berkondensasi bahkan membeku, membentuk awan yang terdiri dari kristal-kristal es.

Gambar 3. Siklus air besar (Tim MGMP DKI hlm. 136).
Kristal-kriatal es turun ke daratan sebagai salju, salju mencair dan mengalir sebagai gletser kemudian akhirnya kembali lagi ke laut.
Holtzman memberikan gambaran siklus air secara keseluruhan sebagai berikut: akibat pemanasan oleh sinar matahari air yang ada di laut, sungai, danau, rawa dan benda-benda lainnya menguap membubung ke angkasa. Setelah mencapai ketinggian tertentu (karena pengaruh suhu) uap air berubah menjadi awan atau titik-titik air. Awan turun ke permukaan bumi berupa hujan. Sebagian air hujan turun di permukaan laut dan sebagian lainnya turun di atas daratan. Air hujan yang turun di darat sebagian disimpan menjadi air tanah dan sebagian lagi mengalir kembali ke laut melalui sungai.

Gambar 4. Siklus air menurut Holtzman (Sb. Moh. Makmur Tanudidjaja, hlm. 252).
Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Kalau Anda telah dapat memahami mari kita lanjutkan materi pembicaraan kita, yaitu tentang perairan darat.
Berikut video tentang siklud hidrologi :



Pengertian Perairan Darat, Jenis dan Persebarannya
Sekarang coba perhatikan air sumur, air pompa, air sungai, air empang, air danau, air rawa yang ada di sekitar rumah Anda. Air-air tersebut termasuk dalam bentang perairan darat. Coba Anda renungkan sejenak, apa yang dimaksud dengan perairan darat?, kemudian tuliskan jawabannya di buku latihanmu atau di selembar kertas. Sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini:
Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Dari penjelasan di atas tentunya Anda paham bukan, bahwa air sumur, air sungai, rawa, danau, empang dan sejenisnya termasuk jenis perairan darat. Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari oleh suatu ilmu yang disebut hidrologi.
Marilah kita lanjutkan dengan jenis dan persebaran perairan darat. Topik yang akan dibahas mengenai jenis dan persebaran perairan darat ini antara lain danau, rawa, air tanah, sungai, dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
a.
Danau
Pernahkah Anda melihat danau atau barangkali di sekitar tempat tinggal atau sekolahmu terdapat danau. Kalau pernah, coba tulis di kertas, apa nama danau yang pernah Anda lihat serta di mana danau tersebut berada. Dari hasil pengamatan Anda tentang danau, coba perhatikan apakah sesuai jika dikatakan bahwa danau itu merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak. Air yang menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang berpelepasan atau bermuara di danau tersebut atau bisa juga berasal dari air hujan.
Bagaimana, apakah keterangan tersebut sesuai dengan keadaan danau yang Anda amati?, kalau tidak diskusikan dengan teman atau guru Pamongmu.
Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan Selatan. Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam tinggi) seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan lain-lain. Mengapa ada danau yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut biasanya tidak berpelepasan atau tidak mengalir lagi ke tempat lain.
Ada bermacam-macam jenis danau. Coba Anda tuliskan di kertasmu macam-macam danau berdasarkan proses kejadiannya.
Sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini.
Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.
  1. Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh danau jenis ini ialah danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud.
  2. Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini adalah danau Toba di Sumatera Utara.
  3. Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau.
  4. Danau Glasial, danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.
  5. Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan, Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.
Bagaimana, apakah dapat Anda pahami penjelasan tersebut. Kalau masih ada kesulitan Anda bisa bertanya kepada guru Pamong maupun guru Bina Anda.
Baik mari kita lanjutkan bahasan kita mengenai rawa.

b.
Rawa
Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di sekitar tempat tinggal Anda terdapat rawa. Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur pulau Sumatera dan pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa:

Ada dua jenis rawa yaitu:
  1. Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
  2. Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang. Sedangkan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.
Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
  2. Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuh-tumbuhan) yang hidup.
  3. Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:
  1. Airnya tidak terlalu asam.
  2. Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
  3. Dapat diolah menjadi lahan pertanian.
Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain:
  1. Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dan lain-lain,
  2. Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
  3. Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
  4. Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara antara lain:
  1. Tidak sembarangan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di rawa.
  2. Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan organisme di dalamnya.
Bagaimana, apakah Anda dapat memahami uraian tadi? Kami bangga dengan kemampuan Anda. Mari kita lanjutkan dengan membahas masalah air tanah.

c.
AirTanah
Pernahkah Anda perhatikan air yang Anda minum setiap hari, dari manakah air tersebut diperoleh? Kalau jawaban Anda dari air tanah, maka jawaban Anda betul. Di sekitar kita (di permukaan tanah), dapat kita saksikan adanya air sumur, sungai, danau, rawa dan lain-lain. Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang disebut air tanah. Jadi benar jika Anda mengatakan bahwa air yang kita minum serta kita gunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari adalah air tanah. Pengambilan air tanah dapat dilakukan dengan menimba, memompa atau mengalirkan air dari sebuah mata air. Dimanakah air tanah berada? Air tanah berada pada pori-pori dan celah-celah batuan. Kalau Anda memperhatikan permukaan air sumur, maka akan Anda lihat bahwa dalamnya permukaan air sumur di berbagai tempat tidak sama. Ada daerah tertentu misalnya di daerah pantai atau di pinggir sungai, mungkin cukup menggali 2 meter kita telah memperoleh air tanah, tetapi di daerah gunung mungkin kita perlu menggali hingga kedalamannya mencapai 10 atau 15 meter untuk memperoleh air tanah. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan topografi. Perbedaan jenis tanah juga mempengaruhi kedalaman permukaan air tanah. Contohnya di daerah gurun kedalamannya bisa mencapai 50 meter atau lebih, sehingga jarang tumbuh-tumbuhan yang hidup di situ karena akar tumbuhan tidak mampu menjangkau permukaan air. Penyebab lainnya adalah faktor musim. Pada musim kemarau permukaan air tanah akan lebih dalam jika dibandingkan pada musim penghujan.
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
  1. Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
    1. Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumur-sumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
    2. Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.
  1. Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
    1. Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah berasal dari hujan dan pencairan salju.
    2. Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
  1. Wilayah yang masih terpengaruh udara.
    Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
  2. Wilayah jenuh air.
    Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
  3. Wilayah kapiler udara.
    Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.
  4. Wilayah air dalam.
    Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.
Untuk lebih jelasnya Anda dapat mengamati gambar wilayah air berikut ini:

Gambar 5. Penampang air tanah (Sumber: Sandy, 1985)

Bagaimana, apakah Anda memahami uraian di atas? Jika belum pelajari sekali lagi, jika sudah kerjakanlah tugas akhir modul.

LATIHAN KEGIATAN 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menuliskan salah satu huruf di depan jawaban yang paling tepat.
  1. Air yang terdapat di permukaan bumi jumlahnya ....
    a. tetap
    b. semakin berkurang
    c. semakin bertambah
    d. tidak tentu, kadang bertambah kadang berkurang.
  2. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut ....
    a. atmosfer
    b. ionosfer
    c. litosfer
    d. hidrosfer.
  3. Awan yang terdapat di udara merupakan air yang berbentuk ....
    a. padat
    b. cair
    c. gas
    d. campuran antara gas dan cair.
  4. Air laut/lautan yang menguap membubung ke udara kemudian jatuh kembali ke laut/lautan sebagai hujan disebut siklus air ....
    a. besar
    b. kecil
    c. sedang
    d. campuran
  5. Danau merupakan dataran ... yang digenangi air yang jumlahnya cukup banyak.
    a. cekung
    b. di sekitar sungai
    c. rendah
    d. di sekitar pantai.
  6. Danau yang tidak memiliki saluran pelepasan air biasanya airnya terasa ....
    a. tawar
    b. asin
    c. payau
    d. kemerah-merahan.
  7. Contoh danau yang asin adalah danau ....
    a. Toba
    b. Poso
    c. Saguling
    d. Kaspia.
  8. Yang dimaksud dengan siklus air adalah ....
    a. pergantian air
    b. perputaran air
    c. pemanasan air
    d. bertambah dan berkurangnya jumlah air.
  9. Air yang menggenangi rawa-rawa biasanya air ....
    a. hujan
    b. sungai
    c. sumber
    d. ketiganya (a, b dan c) benar.
  10. Rawa yang cocok untuk dijadikan daerah perikanan adalah rawa yang ....
    a. airnya mengalami pergantian
    b. airnya tidak mengalami pergantian
    c. airnya asam
    d. dasarnya banyak gambut.
  11. Manfaat rawa bagi kehidupan antara lain ....
    a. dapat dijadikan daerah pertanian
    b. usaha perikanan darat
    c. tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan biogas.
    d. Ketiganya (a, b dan c) benar.
  12. Air tanah berada di ....
    a. pori-pori batuan
    b. celah-celah batuan
    c. a dan b benar
    d. dalam tanah.
  13. Kedalaman permukaan air sumur tergantung pada ....
    a. topografi
    b. jenis tanah
    c. musim
    d. topografi, jenis tanah dan musim.
  14. Air tanah yang dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan untuk menunjang kehidupannya adalah air tanah yang berada di wilayah ....
    a. yang masih terpengaruh udara
    b. jenuh air
    c. kapiler udara
    d. air dalam.
  15. Air sumur di rumah-rumah penduduk merupakan jenis air tanah ....
    a. freatik
    b. turbir
    c. artesis
    d. impermeable.