.: KEGIATAN BELAJAR 4
PENGARUH CUACA DAN IKLIM TERHADAP KEHIDUPAN
>>Tujuan :
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda diharapkan mempunyai kompetensi:
1.
mengidentifikasi jenis jenis vegetasi alam menurut iklim dan bentang alam serta persebarannya; dan
2.
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perubahan iklim global (El Nino, La Nina) dan dampaknya terhadap kehidupan.

Dari uraian pada kegiatan belajar 3 Anda sudah mengetahui bermacam macam iklim. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa makanan yang ada di rumah Anda berasal dari hasil-hasil pertanian, seperti nasi yang berasal dari padi daerah tropis hujan, atau kurma yang berasal dari daerah gurun yang terik atau tepung terigu yang berasal dari daerah agak kering (semi-arid), dan sebagainya. Iklim membatasi pertumbuhan tanaman di muka bumi, karena itu iklim membatasi hasil panen. Hewan juga tanggap terhadap perbedaan iklim, baik secara fisiologis maupun berdasarkan atas pakan ternak. Jadi jelas iklim sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi, terutama bagi makhluk hidup.

A. JENIS-JENIS VEGETASI ALAM MENURUT IKLIM

1.
Padang Rumput
Padang rumput adalah suatu wilayah yang tumbuhannya didominasi oleh rerumputan dengan karakteristik wilayah sebagai berikut:
a. terletak di daerah tropis sampai subtropis,
b. curah hujan antara 25 cm - 50 cm per tahun,
c. terdapat di daerah basah, seperti Amerika Utara dan India.
2.
Gurun
Gurun merupakan daerah tandus yang berbatasan dengan padang rumput dan semakin menjauh dari padang rumput semakin gersang. Ciri-ciri gurun sebagai berikut:
a. curah hujan rendah (kurang dari 25 cm per tahun),
b. hujan turun tidak teratur dan tidak pernah lebat,
c. matahari sangat terik (pada musim panas suhu dapat mencapai 40o C), dan
d. amplitudo harian sangat besar.
3.
Tundra
Tundra adalah daerah dingin (beku), dengan ciri-ciri:
a. terletak hanya di daerah kutub utara,
b. memiliki iklim kutub,
c. pohon rendah/amat pendek (semak) dan lumut,
d. masa pertumbuhan vegetasi sangat pendek.

4.
Hutan Basah /Hujan Tropis
Hutan basah terdapat di daerah tropis dan subtropis. Hutan ini sepanjang tahun selalu mendapatkan air dan mempunyai spesies pepohonan yang beragam. Ciri-cirinya sebagai berikut:
a. masa pertumbuhannya lama,
b. jenis tumbuhannya banyak,
c. ketinggian 20 m sampai 40 m,
d. berdaun lebar,
e. hutan basah,
f. jenis pohon sulur hingga kayu keras.

5.
Hutan Gugur
Hutan ini selain didominasi padang rumput, juga mempunyai tumbuhan yang daunnya gugur pada musim gugur. Hutan gugur memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. curah hujan merata sepanjang tahun,
b. curah hujan antara 75 cm - sampai 100 cm per tahun,
c. terdapat di daerah yang memiliki empat musim,
d. pohon tidak terlalu rapat,
e. ketinggian tumbuhan 10 m - 20 m,
f. spesiesnya sedikit.
6.
Taiga  

Hutan yang didominasi oleh tanaman pohon pinus berdaun seperti jarum. Persebarannya di Indonesia sangat merata dan beraneka. Banyak tumbuhan yang hanya tumbuh di Indonesia (endemic). Dari 300.000 jenis tumbuhan di bumi ini kurang lebih 37.000 jenis (12,3%) terdapat di Indonesia. Hal ini karena Indonesia terletak di antara dua kawasan biogeografi, yaitu Oriental dan Australia. Ada beberapa jenis tumbuhan langka yang tumbuh di Indonesia, misalnya bunga Raflesia di Bengkulu, D.I. Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jambi dan Jawa Barat.
Ada juga jenis tanam yang dapat mencirikan daerahnya, seperti
a.
Salacca salcca Kultivar Pondoh (Salak Pondoh) dari Yogyakarta (Sleman).
b.
Salacca Zalaccurtivar Condet (Salak Condet) dari D.K.I. Jakarta.
c.
Santalum Album (Cendana) dari daerah Nusa Tenggara Timur (Pulau Timor).
d.
Metroxylon Sagu (Sagu) dari daerah Maluku dan Papua.

B. PERUBAHAN IKLIM GLOBAL

Iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang), yaitu perubahan iklim secara lokal dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah perubahan unsur unsur iklim yang mempunyai kecenderungan naik atau turun secara nyata.
1.
Faktor Penyebab Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim global disebabkan oleh meningkatnya kosentrasi gas di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi dan gas yang membuang limbah gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O). Sang surya yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga udara bumi bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Apabila kemudian atnosfer bumi dijejali gas, terjadilah “efek selimut” seperti yang terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan oleh “selimut gas” sehingga suhu bumi naik dan menjadi panas. Semakin banyak gas dilepas ke udara, semakin tebal “selimut Bumi”, semakin panas pula suhu bumi.
2.
Dampak Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim yang diperkirakan akan menyertai pemanasan global adalah sebagai berikut:

a.
Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan laut naik.
b.
Air laut naik maka akan menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut yang menimbulkan banjir di dataran rendah kalau di Indonesia seperti pantai utara Pulau Jawa, dataran rendah Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian selatan, dan lain-lain.
c.
Yang paling mencemaskan adalah berubahnya iklim sehingga berdampak buruk pada pola pertanian Indonesia yang mengandalkan makanan pokok beras pada pertanian sawah yang bergantung pada musim hujan. Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka. Ini memukul pola pertanian berbasis air.
d.
Meningkatnya resiko kebakaran hutan.
3.
El Nino dan La Nina
El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim.
El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat Peru – Ekuador (Amerika Selatan yang mengakibatkan gangguan iklim secara global. Biasanya suhu air permukaan laut di daerah tersebut dingin karena adanya up-welling (arus dari dasar laut menuju permukaan). Menurut bahasa setempat El Nino berarti bayi laki-laki karena munculnya di sekitar hari Natal (akhir Desember).
Di Indonesia, angin monsun (muson) yang datang dari Asia dan membawa banyak uap air, sebagian besar juga berbelok menuju daerah tekanan rendah di pantai barat Peru – Ekuador. Akibatnya, angin yang menuju Indonesia hanya membawa sedikit uap air sehingga terjadilah musim kemarau yang panjang.
Sejak tahun 1980 telah terjadi lima kali El Nino di Indonesia, yaitu pada tahun 1982, 1991, 1994, dan tahun 1997/98. El Nino tahun 1997/98 menyebabkan kemarau panjang, kekeringan luar biasa, terjadi kebakaran hutan yang hebat pada berbagai pulau, dan produksi bahan pangan turun dratis, yang kemudian disusul krisis ekonomi.

El Nino juga menyebabkan kekeringan luar biasa di berbagai benua, terutama di Afrika sehingga terjadi kelaparan di Etiopia dan negara-negara Afrika Timur lainnya. Sebaliknya, bagi negara-negara di Amerika Selatan munculnya El Nino menyebabkan banjir besar dan turunnya produksi ikan karena melemahnya upwelling. La Nina merupakan kebalikan dari El Nino. La Nina menurut bahasa penduduk lokal berarti bayi perempuan. Peristiwa itu dimulai ketika El Nino mulai melemah, dan air laut yang panas di pantai Peru – ekuador kembali bergerak ke arah barat, air laut di tempat itu suhunya kembali seperti semula (dingin), dan upwelling muncul kembali, atau kondisi cuaca menjadi normal kembali. Dengan kata lain, La Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya gejala El Nino.

Perjalanan air laut yang panas ke arah barat tersebut akhirnya akan sampai ke wilayah Indonesia. Akibatnya, wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah (minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudra Hindia akan bergerak menuju Indonesia. Angin tersebut banyak membawa uap air sehingga sering terjadi hujan lebat. Penduduk Indonesia diminta untuk waspada jika terjadi La Nina karena mungkin bisa terjadi banjir.
Sejak kemerdekaan di Indonesia, telah terjadi 8 kali La Nina, yaitu tahun 1950, 1955, 1970, 1973, 1975, 1988, 1995 dan 1999.

PETUNJUK
A.

Jawablah dengan singkat dan jelas!

1.
Berdasarkan peta persebaran vegetasi dunia, penyebaran vegetasi tundra terdapat di daerah ....

A.
Tropis
B.
Sejuk
C.
Subtropik
D.
Kutub
E.
Gurun



2. Peningkatan selimut gas (terutama CO2) sehingga menyebabkan suhu muka bumi bertambah panas dikenal dengan sebutan ....
A.
inversi
B.
konveksi
C.
iklim mikro
D.
dampak rumah kaca
E.
keseimbangan radiasi global

3.
Negara yang mempunyai hutan tropis antara lain ....
A.
Afrika Selatan
B.
Eslandia
C.
Spanyol
D.
Kanada
E.
Brazil


4.
Cendana cocol tumbuh di daerah beriklim Aw. Berdasarkan kenyataan tersebut, cendana banyak tumbuh di ....
A.
Nusa Tenggara
B.
Kalimantan
C.
Irian Jaya
D.
Sumatera
E.
Jawa



5.
Efek rumah kaca terutama akibat meningkatnya ....

A.
rumah rumah berdinding kaca
B.
gas CO2 di atmosfer
C.
suhu udara di bumi
D.
La Nina
E.
El Nino
 


6.
6. El Nino merupakan gejala cuaca yang muncul secara periodik. Bagi Indonesia EL Nino menyebabkan ....

A.
musim paceklik
B.
musim kebakaran
C.
musim buah-buahan
D.
hujan deras dan banjir
E.
kemarau panjang dan kekeringan
 


7.
Peningkatan suhu udara di bumi mengakibatkan hal hal berikut ini, kecuali ....

A.
es di kutub mencair
B.
gangguan iklim di bumi
C.
permukaan air laut naik
D.
sering terjadi gempa tektonik
E.
meningkatnya resiko kebakaran hutan
 


8.
Tanaman padang rumput, biasanya tumbuh pada ....

A.
hutan gugur dan padang rumput
B.
hutan basah dan hutan gugur
C.
padang rumput dan hutan basah
D.
gurun dan tundra
E.
taiga dan gurun
 


9.
Fenomena panasnya permukaan air laut di Samudra Pasifik (di atas rata-rata suhu normal) terutama di bagian timur dan tengah disebut ....

A.
El Nino
B.
La Nina
C.
perubahan iklim
D.
pemanasan suhu global
E.
pendinginan suhu global
 


10.
Hutan Taiga didominasi oleh tanaman ....

A.
padang rumput
B.
pohon pinus
C.
padang lumut
D.
pohon sulur
E.
pohon kaktus