PERAIRAN DARAT (SUNGAI, DAERAH ALIRAN SUNGAI dan PEMANFAATAN PERAIRAN DARAT)



Setelah mempelajari urian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugas-tugas yang terdapat di dalamnya diharapkan Anda dapat:
1. menjelaskan pengertian sungai dan jenis-jenisnya;
2. menjelaskan bagian-bagian dari sungai dan ciri-cirinya;
3. menjelaskan pengertian daerah aliran sungai (DAS) dan jenisnya;
4. menjelaskan gejala-gejala alam yang terjadi bila DAS rusak; dan
5. menyebutkan pemanfaatan perairan darat.



Sungai dan Jenis-jenisnya


" SUNGAI adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai lain"


Bagaimana apakah jawabanmu mempunyai maksud yang sama dengan jawaban tersebut?, yang jelas dari pengertian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai bisa berasal dari air hujan, bisa berasal dari mata air atau bisa juga berasal dari es yang mengalir (Gletser). Ke mana air itu mengalir? Air mengalir bisa ke laut, ke danau, ke rawa, ke sungai lain dan bisa juga ke sawah-sawah.
Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
  1. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
  2. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.
  3. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.
  1. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
  2. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
  3. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
  4. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.
  1. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
  2. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan.
  3. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.
  4. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
  5. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.
  1. Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.
  2. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler dan pinate (Tim Geografi, Yudhistira, p. 84).
  1. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu:
    1. Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut.
Gambar 6. Sungai Radial Sentrifugal.
    1. Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).
Gambar 7. Sungai Radial Sentripetal.
  1. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.
Gambar 8. Sungai Dendritik.
  1. Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.
Gambar 9. Sungai Trellis.
  1. Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.
Gambar 10. Sungai Rektanguler.
  1. Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.
Gambar 11. Sungai Pinate.
  1. Anular, adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.
Gambar 12. Sungai Anular.
Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Jika ada kesulitan Anda dapat mendiskusikan hal tersebut dengan teman-temanmu atau dengan Guru Pamongmu atau dapat juga Anda tanyakan dengan Guru Binamu. Sekarang mari kita lanjutkan untuk membicarakan tentang bagian-bagian sungai dan ciri-cirinya.
Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya
Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
  1. BagianHulu
    Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya besar, arah erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs), kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram dan tidak terjadi pengendapan.
  2. BagianTengah
    Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras, daya erosinya mulai berkurang, arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal), palung sungai berbentuk U (konkaf), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi) dan sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180° atau lebih.
  3. BagianHilir
    Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal), banyak terjadi pengendapan, di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai sering disebut dengan Drainage Area, atau Rivers basin atau Watershed. Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan DAS itu. Tuliskan jawabanmu, kemudian cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini:


 Apakah jawaban Anda sesuai dengan jawaban tersebut di atas? Bagus. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut.
DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus (Tim MGMP SMU DKI Jakarta, p. 153).
  1. DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
Gambar 13. DAS Gemuk 
b. DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.

Gambar 14. DAS Kurus

Sebagai tempat penampungan air hujan DAS harus kita jaga kelestariannya. Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya.
Kerusakan DAS dapat terlihat dari adanya tanda-tanda yang berupa:
a. Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
b. Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang padat.
Selain itu gejala alam yang akan terjadi bila DAS rusak adalah:
a. air sungai meluap, sering terjadi banjir,
b. akan terbentuk delta sungai, dan
c. dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas.
Pemanfaatan Perairan Darat
Perairan darat antara lain dapat kita manfaatkan untuk kepentingan sumber air minum, sumber tenaga, irigasi, perikanan darat, transportasi, bahan baku industri, rekreasi dan olahraga air.
  1. Air Minum
    Air yang kita minum sehari-hari baik yang berasal dari air sumur, air PAM, air danau atau sungai dan lain-lain merupakan bagian dari perairan darat.
  2. Sumber tenaga (energy)
    Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sumber tenaga, misalnya untuk pembangkit listrik tenaga air dan sebagai sarana transportasi.
  3. Irigasi
    Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sarana irigasi. Dengan demikian kita dapat melakukan berbagai usaha pertanian dan perkebunan.
  4. Perikanan Darat
    Berbagai usaha produksi perikanan darat (seperti ikan mas, lele, belut, nila dan lain-lain) dapat kita jalankan berkat adanya sistem perairan darat. Majunya usaha perikanan darat di samping meningkatkan penghasilan juga meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
  5. Sarana Transportasi
    Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Contohnya banyak sungai-sungai di pulau Kalimantan dan Sumatera yang dimanfaatkan sebagai sarana transportasi.
  6. Bahan baku industri
    Pemanfaatan air sebagai bahan baku industri misalnya dalam memproduksi listrik tenaga air. Contoh lainnya PT. Inalum di Sumatera Utara memanfaatkan air sungai Asahan dalam proses produksi aluminiumnya.
  7. Rekreasi
    Waduk-waduk, rawa, danau ataupun sumber-sumber air panas merupakan tempat yang dapat kita jadikan sebagai sarana rekreasi yang menarik.
  8. Olah raga air
    Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana olah raga seperti renang, selam, kano dan lain-lain.
Bagaimana, apakah Anda sudah dapat memahami uraian materi pada kegiatan 2 ini, jika belum silahkan Anda pelajari lagi pada bagian-bagian yang belum Anda mengerti, jika sudah silahkan mengerjakan soal-soal pada tugas kegiatan 2 pada buku latihanmu atau kertas ulanganmu.

LATIHAN KEGIATAN 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menuliskan salah satu huruf di depan jawaban yang paling tepat.
  1. Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya ... dari tanah di sekitarnya.
    a. lebih sejajar
    b. lebih rendah
    c. lebih tinggi
    d. lebih miring
  2. Air yang mengalir ke sungai berasal dari air ....
    a. hujan
    b. es
    c. mata air
    d. a, b dan c benar
  3. Sungai Gletser airnya berasal dari air ....
    a. hujan
    b. mata air
    c. es
    d. campuran
  4. Sungai-sungai yang ada di Pulau Jawa kebanyakan jenis sungai ....
    a. hujan
    b. campuran
    c. gletser
    d. pasang surut
  5. Pada hulu sungai Gangga dan Rhein boleh dapat dikatakan sebagai jenis sungai ....
    a. permanen
    b. campuran
    c. gletser
    d. periodik
  6. Sungai yang debit airnya relatif tetap besar sepanjang tahun disebut jenis sungai ....
    a. permanen
    b. campuran
    c. gletser
    d. periodik
  7. Arus yang deras biasanya terjadi di bagian ... dari sungai.
    a. pinggir
    b. tengah
    c. hulu
    d. hilir
  8. Pada bagian tengah dari sungai biasanya palungnya berbentuk ....
    a. U
    b. V
    c. S
    d. campuran
  9. Salah satu ciri pada bagian hilir dari sungai adalah ....
    a. adanya meander
    b. banyak terjadi pengendapan
    c. palungnya berbentuk V
    d. tingkat erosi besar
  10. Daerah Aliran Sungai (DAS) sering juga disebut ....
    a. drainage area
    b. rivers basin
    c. water shed
    d. jawaban a, b dan c benar
  11. DAS yang mampu menampung air dalam jumlah yang besar adalah DAS jenis ....
    a. gemuk
    b. kurus
    c. sedang
    d. campuran
  12. Hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian DAS adalah....
    a. menjadikan DAS sebagai tempat rekreasi
    b. memelihara hutan di areal DAS
    c. menjadikan DAS sebagai tempat olah raga golf
    d. mendirikan pabrik di areal DAS
  13. Gejala alam yang muncul akibat rusaknya DAS adalah ....
    a. kebakaran hutan
    b. terjadinya letusan gunung api
    c. terjadinya pengikisan di daerah pantai
    d. terjadinya delta
  14. Daerah kolam air deras lebih cocok untuk dijadikan tempat beternak ikan....
    a. nila
    b. lele
    c. emas
    d. belut
  15. Pembangkit listrik tenaga air membuktikan adanya pemanfaatan air sebagai sumber ....
    a. energi
    b. penggerak
    c. inspirasi
    d. rekreasi