KEGIATAN BELAJAR 3
|
|||||||
KLASIFIKASI IKLIM DAN POLA
CURAH HUJAN DI
|
|||||||
>>Tujuan : Setelah membaca kegiatan belajar ini, Anda diharap
|
|||||||
A. MACAM-MACAM IKLIM
Terjadinya iklim yang bermacam-macam di muka bumi, disebabkan karena rotasi dan revolusi bumi dan adanya perbedaan garis lintang. Beberapa macam iklim antara lain:
1.
|
Iklim
Matahari
|
|||||||||||||||||
Klasifikasi
iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi. Pembagian daerah iklimnya adalah (lihat gambar 12):
Gambar 12. Pembagian daerah iklim
matahari
|
||||||||||||||||||
2.
|
Iklim
Kodrat Pembagian iklim ini disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuh-tumbuhan dan sebagai batas daerah iklimnya dipergunakan garis isotherm pada bulan terpanas dan terdingin selama satu tahun. |
|||||||||||||||||
3.
|
Iklim
Koppen Iklim ini paling banyak dipergunakan orang. Klasifikasinya berdasarkan curah hujan dan temperatur. Koppen membagi iklim dalam 5 daerah iklim, dinyatakan dengan simbol huruf.
|
|||||||||||||||||
Berdasarkan
klasifikasi Koppen, sebagian besar
wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C, dan di Puncak
Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi 3 sub tipe yang ditandai
dengan huruf kecil yaitu f, w dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af, Aw dan
Am.Lihat gambar 13.
Gambar 13. Diagram Koppen.
|
||||||||||||||||||
4.
|
.
|
Iklim
Schmidt - Iklim Schmidt-Ferguson sering disebut Q model karena didasarkan atas nilai indeks nilai Q. (lihat tabel 4.) yang dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: Tabel 5. Data curah hujan pada tahun 1999 adalah sebagai berikut: Maka menurut iklim Schmidt-Ferguson sebagai berikut: |
||||||||||||||||
5.
|
Iklim
Oldeman Seperti halnya metode Schmidt-Ferguson, metode Oldeman (1975) hanya memakai unsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim. Bulan basah dan bulan kering secara berturut turut yang dikaitkan dengan pertanian untuk daerah daerah tertentu. Maka penggolongan iklimnya dikenal dengan sebutan zona agroklimat (agro-climatic classification). Misalnya jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah, sedangkan untuk sebagian besar palawija maka jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim. Dalam metode ini, bulan basah didefinisikan sebagai bulan yang mempunyai jumlah curah hujan sekurang-kurangnya 200 mm. Meskipun lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis yang digunakan, periode 5 bulan basah berurutan dalam satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat menanam padi sebanyak 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat membududayakan padi tanpa irigasi tambahan. Dari tinjauan di atas, Oldeman membagi 5 daerah agroklimat utama, yaitu:
|
|||||||||||||||||
6.
|
Iklim
F. Junghuhn Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, seperti yang terlihat pada gambar 14.
Gambar 14. Pembagian Daerah Iklim
F. Junghuhn.
|
Pola umum curah hujan di Kepulauan
1.
|
Pantai
barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak dari pantai
timur.
|
2.
|
Pulau
Jawa,
|
3.
|
Selain
bertambah jumlahnya dari timur ke barat, hujan juga bertambah jumlahnya dari
dataran rendah ke pegunungan, dengan jumlah terbesar pada ketinggian 600 -
900 m.
|
4.
|
Di
daerah pedalaman semua pulau, musim hujan jatuh pada musim Pancaroba,
demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar-besar.
|
5.
|
Bulan
maksimum hujan sesuai dengan letak D.K.A.T.
|
6.
|
Saat
mulai turunnya hujan juga bergeser dari Barat ke Timur. Pantai Barat Pulau
Sumatera sampai Bengkulu, mendapat hujan terbanyak bulan November. Lampung,
|
7.
|
Sulawesi
Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah mempunyaimusim hujan
yang berbeda, yaitu Mei-Juni. Justru pada waktu bagian lain Kepulauan
|
Curah
hujan di Indonesia tergolong tinggi yaitu lebih dari 2000
mm/tahun. Akan tetapi, seperti telah disebutkan di muka bahwa antara tempat
yang satu dengan tempat yang lain curah hujannya tidak sama. Daerah yang
paling besar curah hujannya adalah daerah Baturaden di lereng Gunung Slamet,
dengan curah hujan sekitar 7069 mm/tahun. Sedangkan
|
PETUNJUK
A.
|
Pilihlah salah satu jawaban yang paling
tepat!
|
|||||||||||||||
1.
|
Sesuai
dengan letak lintangnya,
|
|||||||||||||||
A.
|
terdapat
pergantian arah angin tiap 6 bulan sekali
|
|||||||||||||||
B.
|
tidak
memiliki 4 musim dalam setahun
|
|||||||||||||||
C.
|
bebas
dari serbuan angin taufan
|
|||||||||||||||
D.
|
suhu
udara rata-rata tinggi
|
|||||||||||||||
E.
|
dilalui
oleh DKAT
|
|||||||||||||||
2.
Ciri iklim matahari, negara yang terletak di 10o LU – 30o
LU memiliki iklim ….
|
||||||||||||||||
|
||||||||||||||||
|
||||||||||||||||
5.
|
Pembagian
iklim menurut W. Koopen didasarkan pada ....
|
|||||||||||||||
A.
|
curah
hujan dan tekanan udara
|
|||||||||||||||
B.
|
penguapan
dan kelembaban
|
|||||||||||||||
C.
|
temperatur
dan curah hujan
|
|||||||||||||||
D.
|
temperatur
dan penguapan
|
|||||||||||||||
E.
|
tekanan
udara dan penguapan
|
|||||||||||||||
6.
|
Data
curah hujan di Kabupaten X tahun 2003 sebagai berikut dari Jan – Des: 270 –
265 – 260 – 205 – 250 – 105 – 65 – 55 – 30 – 25 – 110 – 120. Dari data
tersebut Kabupaten X memiliki tipe iklim .... (berdasarkan klasifikasi
Schmidt –
|
|||||||||||||||
A.
|
A
|
|||||||||||||||
B.
|
B
|
|||||||||||||||
C.
|
C
|
|||||||||||||||
D.
|
D
|
|||||||||||||||
E.
|
E
|
|||||||||||||||
7.
|
Berdasarkan
data no. 6. maka menurut Oldeman pada tahun itu bisa terjadi ... untuk budi
daya padi.
|
|||||||||||||||
A.
|
satu
kali tanam
|
|||||||||||||||
B.
|
dua
kali tanam
|
|||||||||||||||
C.
|
tiga
kali tanam
|
|||||||||||||||
D.
|
empat
kali tanam
|
|||||||||||||||
E.
|
tidak
ada musim tanam
|
|||||||||||||||
8.
|
Perhatikan
gambar diagram
Pada gambar di samping, yang dimaksud iklim Savana dengan musim dingin yang kering terdapat pada nomor .... |
|||||||||||||||
A.
|
I
|
|||||||||||||||
B.
|
II
|
|||||||||||||||
C.
|
III
|
|||||||||||||||
D.
|
IV
|
|||||||||||||||
E.
|
V
|
|||||||||||||||
9.
|
Daerah
di Indonesia yang memounyai curah hujan paling rendah (paling kering) setiap
tahunnya ....
|
|||||||||||||||
A.
|
Baturaden
|
|||||||||||||||
B.
|
||||||||||||||||
C.
|
||||||||||||||||
D.
|
||||||||||||||||
E.
|
Palu
|
|||||||||||||||
10.
|
Di
daerah pedalaman di
|
|||||||||||||||
A.
|
Pancaroba
|
|||||||||||||||
B.
|
Kemarau
|
|||||||||||||||
C.
|
Hujan
|
|||||||||||||||
D.
|
Panas
|
|||||||||||||||
E.
|
Semi
|
0 Komentar